Adanya tranformasi Perpustakaan pada era Society 5.0 dan pemanfaatan AI dalam pelayanan perpustakaan menjadi kolaborasi yang lengkap untuk dikembangkan dan di praktekkan dalam dunia perpustakaan saat ini. Terdapat banyak kecerdasan buatan yang nyatanya dapat diaplikasikan di perpustakaan utamanya dalam pelayanan. Hal ini tentunya dapat membantu pemustaka untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan tepat sehingga dapat menjadikan pelayanan yang lebih prima. Untuk menunjang para pustakawan utamanya dilingkungan NU, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya bekerjasama dengan APPTNU melaksakan kegiatan seminar internasioal dan call for PPT yang dilaksanakan pada kamis 19 Oktober 2023 di Audotorium lantai 9 Tower UNUSA kampus B. Kegiatan ini juga diselenggarana secara online melalui zoom dan live Youtube.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua APPTNU sekaligus kepala perpustakaan UNUSA dan Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. Tentunya dengan adanya kegiatan ini berharap agar perpustakaan dapat mengikuti dan mengaplikasikan perkembangan teknologi sesuai pada Eranya, utamanya di lingkungan perpustakaan NU dan juga perpustakaan secara internasional.
Mendatangkan pemateri yang profesional dalam bidangnya yaitu Prof. Asmadi Mohammed Ghozali dari Universitas Teknologi MARA Malaysia. Beliau dalam materinya menyampaikan bahwa untuk menghadapi masyarakat 5.0 maka perlu adanya sebuah inisiatif serta perencanaan dan pengembangan yang beradaptasi pada Perpustakaan 5.0 diantaranya melalui peraturan, standar operasional prosedur yang sesuai, serta upaya kita dapat menerima teknologi baru dan meningkatkan pengentahuan serta sikap sebagai akademika, selain itu juga beliau menekankan bahwa pentingnya menemukan teknologi yang paling bermanfaat dan memiliki dampak yang luar biasa pada universitas serta mampu menciptakan reputasi yang baik bagi institusi. ditekankan bahwa sebenarnya perpustakaan sudah mempunyai resource yang baik namun belum banyak diketahui, perpustakaan juga dapat melakukan kolaborasi degan fakultas, mahasiswa, beserta civitas akademika dalam pengembangannya
Selanjutnya pemateri kedua dari Ida Fajar Priyanto, M.A.,Ph.D. Dari Universitas Gajah Mada dalam materinya beliau menyampaikan bahwa saat ini Perpustakaan merupakan multiple agent karena Perpustakaan tidak hanya hidup di dunia nyata tapi juga berada dalam berbagai platform seperti Instagram, facebook maupun tiktok, beliau juga menampilkan perkembangan peralatan penunjang perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan zaman, mulai dari teknologi mobile perpustakaan seperti penggunaan barcode sampai pada penggunaan face recognition. Pemateri 3 diisi oleh Sritusta Sukaridhoto, S.T., Ph.D. dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Dalam pemaparannya, beliau memberikan ilmu baru terkait penggunaan berbagai AI untuk kemudahan pelayanan perpustakaan, beliau menyimpulkan bahwa teknologi RPA adalah teknologi dasar yang efektif untuk meningkatkan efisiensi khususnya dalam memberikan pelayanan administrasi, perlunya big data yang didukung oleh cloud, karena komputasi dalam sebuah perpustakaan memegang peranan yang sangat penting untuk keberlanjutan data. Beliau juga menekankan bahwa IOT mempermudah perpustakaan untuk dapat memanfaatkan VR/AR/MR sehingga perpustakaan dapat tampil secara lebih menarik. Adanya revolusi perpustakaan ini maka perpustakaan dituntut dapat memanfaatkan berbagai AI yang dapat menunjang pelayanan prima untuk pemustaka. Kegiatan seminar internasional tersebut kemudian dilanjutkan dengan call PPT dengan 4 finalis terpilih yang kemudian mempresentasikan hasil karyanya. (Tim Humas APPTNU)









